Kamis, 15 Mei 2008

Ungkapan Bela Sungkawa

Sairam

Kami Seluruh Pengurus dan Bhakta SSG Sri Satya Sai Graha Turut berduka citaatas meninggalnya Bro Sukri(Ayah dari Sister Yati) yang telah dilakukan Kremasi Hari Rabu tgl 14 Mei 2008 Semoga Arwah Bro Sukri damai dan mendapatkan tempat yang sesuai dengan karmanya.
Om Shanti Shanti Shanti

Alert Kegiatan Minggu SSG NGinden

Sairam Bro and Sister Hari Minggu nanti tanggal 18 kita ada Study Circle dan Meditasi disertai dengan Darma Wacana yang akan di berikan oleh Romo Waluyo. Perlu diperhatikan bahwa setelah itu kita ada Bhajan dengan dua Arati yaitu Ganesha dan Baba. demikian pengumuman ini

Regard

Moderator

Selasa, 13 Mei 2008

Alert Kegiatan Minggu SSG NGinden

Setiap Minggu Kegiatan Study Circle yang diawali dengan Meditasi dan diakhiri dengan Meditasi akan ditambah dengan Bhajan dengan dua arati yaitu GAnesha dan Baba. untuk hal tersebut diharapkan peran serta seluruh Bakta dalam kegiatan tersebut

Pesan Baba 14 Mei 2008

Pendidikan bukanlah diartikan sebagai tindakan mengakumulasikan informasi maupun fakta-fakta dari segudang buku-buku. Membaca buku hanya bisa memperkaya wawasanmu dalam hal informasi saja, namun ia tak akan bisa memberikan maupun menghasilkan kualitas (diri) yang baik. Pendidikan yang baik adalah suatu proses dimana karaktermu diperbaiki dan melaluinya, engkau akan bisa memanfaatkan kepintaranmu serta mempertajam batinmu dalam hal membedakan antara yang benar dan salah. Para youth hanya bisa memetik manfaat positif dari pendidikan apabila proses belajar-mengajarnya dikaitkan secara erat dengan idealisme-idealisme seperti: pengorbanan, kesabaran, kebenaran dan cinta-kasih. Tanpa prinsip-prinsip luhur itu, maka pendidikan tak akan membuahkan manfaat sama sekali.
-BABA

Sai Inspires 14 Mei 2008

Tuhan hanya bisa direalisasikan melalui jalan cinta-kasih. Devotion (bhakti)mu haruslah sedemikian rupa sehingga Tuhan yang akan turun untuk mencari keberadaanmu (dan bukan sebaliknya). Seperti halnya seorang anak yang menangis tak berkesudahan hingga akhirnya sang ibu datang untuk menenangkannya, atau seperti seekor anak lembu yang memanggil-manggil induknya, atau seperti seorang isteri yang berdoa agar suaminya kembali ke rumah dengan selamat... demikianlah hendaknya seorang bhakta mendambakan kedatanganNya. Praktek-praktek bhajans dan japas bukanlah bhakti (devotion) dalam arti yang sebenarnya. (Devotion yang sebenarnya adalah) rasa rindu atas cinta-kasih Tuhan. Sejalan dengan proses pembelajaranmu, kembangkanlah devotion serta disiplin spiritual. Spiritualitas adalah inti-sari dari semua bentuk pendidikan.

Senin, 12 Mei 2008

Allert SSG Bunten

Sairam
Dear Brother and Sister Pada hari Rabu tanggal 14 Mei akan diadakan acara Bhajan di rumah bapak Naraen di JL Pahlawan no 16.(Toko Buku Naraen) diharapkan kehadiran Bro and Sister semuanya. akan ada Santap Prasad bersama

regard

moderator

Allert Dari Korwil wilayah 5

tanggal 18 Mei akan dilaksanakan Rapat Kerja Korwil 5 yang akan membahas berbagai issu yang berkembang di wilayah korwil 5 hendaknya kita semua dapat hadir dalam kegiatan tersebut. acara tersebut akan dilaksanakan di percetakan Paramita di JL Menanggal UP Bapak Yasa. Penasehat Korwil. semoga kegiatan ini ddapat membuat sebuah pondasi baru bagi SSGI khususnya Korwil 5

An Koorwil 5

Moderator

Pesan Baba 13 Mei 2008

Janganlah engkau membiarkan kelemahan yang sekecil apapun untuk menyeretmu keluar dari jalan yang benar. Apabila di dalam sebuah tangki yang besar terdapat lubang yang kecil, maka semua air yang ada di dalam tangki itu akan bocor. Demikian pula, walaupun engkau hanya mempunyai keinginan sensual yang kecil sekalipun, maka segala sesuatu yang telah engkau pelajari menjadi tak berguna. Ketertarikan terhadap hal-hal duniawi akan menganggu konsentrasimu terhadap pencapaian realitas. Untuk itu, engkau harus menjaga dirimu terhadap kesalahan-kesalahan seperti ini dan menjauhi kejahatan. Kebajikan dan cinta-kasih tanpa pamrih akan menolongmu dalam menjalani jalan kebijaksanaan

Sai Inspires 13 Mei 2008

Pada awalnya, the Adored (Tuhan) dan the Adorer (manusia) saling berbeda dan saling berjauhan. Namun setelah melalui serangkaian proses Sadhana, kedua-duanya semakin terkonsolidasikan satu sama lainnya. Sebab pada hakekatnya, sang individu dan universal adalah satu adanya; bagaikan riak-riak gelombang samudera. Ketika keduanya telah bersatu (merging), maka tiada lagi sang ego; demikian pula tidak ada lagi perbedaan-perbedaan dalam hal nama, rupa, kasta, warna kulit, suku/ras, kebangsaan, sekte dan lain-lain. Bagi sang individu yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kepicikan individualitas seperti ini, maka satu-satunya tugas yang diembannya adalah mengangkat harkat & martabat kemanusiaan, mengupayakan kesejahteraan dunia dan mencurahkan cinta-kasih. Seandainyapun mereka tidak melakukan apa-apa, kondisi blissful yang dimilikinya sudah cukup mencurahkan bliss kepada dunia ini. Cinta-kasih ada di dalam segala-galanya, cinta-kasih adalah milik semuanya, cinta-kasih adalah segala-galanya.

Jumat, 02 Mei 2008

Inspirasi Baba hari ini

Ucapan sangat mudah sekali diutarakan, tetapi ia mengandung makna/nilai yang sangat tinggi. Ucapan kita bisa memuji dan bisa juga menghina sesama manusia. Dengan mendengarkan suatu wacana, seseorang yang mengalami keterbelakangan akan bisa bangkit dan menjadi seseorang yang terhormat atau sebaliknya. Ucapan kita bisa memberikan inspirasi dan bisa juga menanamkan rasa putus-asa. Oleh sebab itu, engkau perlu memastikan bahwa ucapanmu santun dan benar, tidak mengucapkan yang tidak benar atau sekedar enak didengar saja. Engkau harus berupaya untuk memiliki ucapan-ucapan yang tidak ternoda oleh tipu-muslihat, pastikanlah agar anggota-anggota badanmu tidk tersentuh oleh kekejaman, tanganmu terbebaskan dari kekejian serta pikiran yang tidak dinodai oleh perasaan ingin membalas-dendam. Agitasi emosional, fanatisme dan kemarahan haruslah dapat engkau kendalikan, sebab mereka akan membawamu menuju malapetaka apabila dibiarkan secara liar (tidak terkendali).... Sadarilah setiap ucapan yang akan engkau ucapkan maupun dengar, sebab ucapan-ucapan itu akan meninggalkan impresi di dalam kesadaran kita serta mencetuskan reaksi-reaksi yang mungkin berimplikasi negatif terhadapmu. Itulah sebabnya pergaulan dengan mereka yang saleh dan Tuhan (Sathsang) sangatlah diperlukan.

Alert SSG Nginden

Sairam
Bro and Sister Jangan Lupa Hari minggu kita ada Suprabatam dan Bajan serta Study Circle ya. jangan lupa bangun pagi jam 5 sudah kita mulai acaranya. Materi kita untuk study adalah Wacana Baba yang ke 9 (wacana musim panas yang ke 9) yaitu Egoisme dan Keterikatan. mohon perhatian ya

Allert dari Pengurus SSG Nginden

Om Sairam

Bersamaan dengan surat ini kami para pengurus center mengucapkan terimakasih atas seva dan perhatian yang para bakta curahkan kepada center yang kita cintai ini.

Besar harapan kami kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang telah terjalin dapat terus berjalan sehingga center yang kita cintai bersama ini dapat terus menjadi tempat pembelajaran, tempat kajian, dan perenungan ajaran-ajaran suci Begawan Sri Satya Sai Baba. Sebagai upaya untuk mewujudkan pengelolaan yang baik maka kami menerbitkan laporan keuangan center selama tiga bulan dari bulan Januari sampai Maret, hal ini merupakan agenda rutin yang akan dilaksanakan oleh pengurus secara periodik selama tiga bulan sekali. Dimana posisi Kas bulan maret adalah sebesar Rp. 6.735.000(enam juta tujuh ratus tigapuluh lima ribu rupiah)

Diakhir kata tak ada gading yang tak retak, kami sangat memohon monitoring, nasehat ataupun kritik membangun dari para bakta guna terwujudnya keselarasan dalam tata kelola center ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Om Shanti Shanti Shanti

Salam hangat

Mewakili Pengurus

I Kadek Dwi Nuryana

NB. File tidak di publikasi

Pesan Baba 3 Mei 2008

Kehidupan ini menjadi lebih manis apabila kita menambahkannya dengan sedikit dosis pengingkaran (praktek ketidak-melekatan); sebab apabila engkau memuaskan semua keinginan-keinginamu, maka kehidupan ini akan mulai menjadi tak berasa. Cobalah engkau mengingkari dirimu atas berbagai hal yang disenangi oleh pikiranmu, maka kelak engkau akan melihat bahwa dirimu menjadi lebih tangguh ketika menghadapi baik keberuntungan maupun ketidak-beruntungan.
-BABA

Selasa, 22 April 2008

Sai Inspires 22 April 2008

here are no short-cuts in the spiritual field. As a matter of fact, bhakthi (the path of devotion) is even more difficult than jnaana (path of wisdom); for, to get the attitude of 'Thou' not 'I', one has to surrender completely to the Higher Power, personified as the Lord. The ego has to be fully curbed; the faith that "not even a blade of grass can shake in the wind without His being aware of it and thus having caused it" has to be implanted in the mind. Devotion is not a leisure time job. Erase sensual desire; clear the heart of all blemish; then, the Lord will be reflected therein as in a mirror. Spiritual discipline is very necessary; it is not enough if you place charcoal over the cinders; you must fan vigorously, so that the charcoal too is changed into burning cinders...You have to engage in sadhana to win God's Grace.

Di bidang spiritual, kita tidak mengenal jalan pintas. Sebenarnya bhakthi (jalan pengabdian/devotion) adalah jauh lebih sulit dibandingkan jnaana (jalan kebijaksanaan); sebab untuk memiliki attitude 'Thou' (Dialah) dan bukan 'I' (aku), maka engkau perlu memiliki sikap surrender (pasrah diri) secara utuh terhadap Higher Power (kekuatan Ilahi), yang dipersonifikasikan sebagai 'Tuhan'. Untuk itu, sang ego harus diatasi terlebih dahulu sembari menanamkan keyakinan di dalam batin kita bahwa "tak ada sehelai rumput yang akan bisa bergoyang di tengah terpaan angin bila memang itu bukan atas kehendak-Nya." Devotion bukanlah kegiatan di kala senggang. Singkirkanlah keinginan-keinginan sensual; bersihkanlah hatimu dari noda-noda batin; maka dengan demikian, Tuhan akan tercerminkan di dalam hatimu bagaikan pantulan bayangan kaca. Disiplin spiritual sangat penting; batu arang tidak bisa diletakkan begitu saja di tempat pengapian; melainkan engkau perlu mengipasinya secara terus-menerus, agar batu arang itu dapat menjelma menjadi bara api.... Untuk mendapatkan rahmat Ilahi, engkau harus melakukan sadhana.


Renungan Study Circle 13 April 2008

Apapun Tugas Pelayanan yang kita lakukan lakukanlah dengan bekerjasama dengan bekerjasama penuh dengan welas asih semua orang yang terlibat akan bahagia. maka dari itu jangan jadilah pengamat maka jadilah penyempurna dari sebuah pekerjaan. adalah orang tersebut tua atau muda yang bekerja maka setiap orang tersebut harus memberikan satu jari untuk bekerjasama. dengan bekerjasama hal tersebut akan menyebabkan keberhasilan spiritual.

Intisari Dharma
1. jangan menjadi capek karena pelayanan, jadilah jujur ketika kita melakukan pelayanan maka hal tersebut akan menghantarkan kita pada kesuksesan spiritual.

Renungan Study Circle 6 April 2008

Anda adalah yang berhati besar bahkan jika seseorang memberi anda sesuatu kejelekan maka dengan kebesaran hati anda jangan terima hal yang jelek tersebut untuk diri anda. tetapi jadilah pemberkah dan bekerjasamalah dengan penuh cinta kasih kepada orang tersebut, berilah cinta kasih exstra kepada jiwa tersebut yang muncul dari dalam hati anda dan dengan kekuatan cinta kasih ini jiwa itu secara otomatis akan berubah.

Intisari Dharma
1. Selalulah Berkontemplasi dengan diri anda sendiri dan usir jauh-jauh keburukan dari diri anda. selalulah berada dalam ingatan Baba
2. Berbicaralah kata-kata manis melalui bibir anda, jangan keluarkan kata-kata pahit dari bibir anda

Renungan
Semoga kita menjadi pelayan tanpa pamrih yang selalu menjadi penuh sebagai sosok yang polos pada keinginan Spiritual atau pencapaian spiritual

Pesan Baba 22 April 08

When a plane flies across the sky, it leaves no mark on it, no streak that lasts, no furrow or pothole that interferes with further traffic. So too, witness all the feelings and emotions as they cross your mind, but, do not allow them to make an impression on you. This can be done by inquiry, by quiet reasoning within oneself, more than by listening to lectures or study of books.
Ketika kapal udara terbang melintasi angkasa, maka ia tidak meninggalkan jejak ataupun sisa-sisa lainnya yang berpotensi untuk menganggu lalu lintas udara bagi kapal-kapal lainnya. Nah demikian pula halnya yang harus engkau lakukan, yaitu ketika engkau menyaksikan segala bentuk perasaan dan emosi melintasi batinmu; janganlah membiarkan mereka meninggalkan impresi tertentu terhadap dirimu. Hal ini dapat dimungkinkan melalui inquiry (kontemplasi) secara hening di dalam dirimu sendiri, yang mana metode ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan mendengarkan begitu banyak ceramah/khotbah maupun melalui pembelajaran melalui buku-buku.

Minggu, 16 Maret 2008

Pesan Baba 16 Maret 2008

One can claim to be a devotee of the Lord only if the passions and emotions are pure and the character virtuous. The tongue may utter the Name of the Lord, the ear may hear the glory of the Lord, the hand may scatter flowers on the image of God; but the tongue may not know or relish the taste, the ear may not yearn, the hand may not hanker for God. These can happen only when the heart is aware of the Supreme, when the mind is thrilled recollecting the glory of God. Otherwise one is like the spoon which dips into sour and sweet with equal alacrity and insensitivity. It does not refuse or relish any of the tastes.

Layak atau tidaknya engkau mengklaim dirimu sebagai bhakta Tuhan ditentukan oleh murni atau tidaknya emosimu serta luhur atau tidaknya karaktermu. Lidah kita bisa saja terus-menerus mengulang-ulang nama Tuhan, telinga mendengarkan kemuliaan-Nya dan tangan menaburkan bunga di depan gambar/altar Tuhan; namun belum tentu bahwa sang lidah mengetahui atau menyukai (naman-nama Tuhan yang ia ucapkan), telinga mungkin tidak merindukan (kisah/ceritera tentang kemuliaan Tuhan) dan juga belum tentu tangan kita ingin melakukan (pemujaan). Semuanya itu hanya mungkin terjadi jikalau hati kita juga ikut serta dilibatkan, yaitu ketika batin kita merasa ikut bergetar saat mengingat kembali kemuliaan Tuhan. Jikalau tidak, maka kita hanyalah bagaikan sendok yang digunakan untuk mencicipi masakan yang manis dan asam; namun sang sendok itu sendiri tidak sensitif dan tidak mengetahui rasa dari makanan itu sendiri.
-BABA

Pesan baba 17 maret 2008

True sacrifice consists in sharing with others, one's wealth, strength, etc. that have been derived from society. Man becomes immortal by the spirit of sacrifice and not by deeds, progeny or wealth. Man should therefore make an effort to make his life meaningful by sacrificing personal comforts for the sake of society and his fellow beings.

Pengorbanan sejati mensyaratkan sikap rela saling berbagi, yaitu kerelaan untuk berbagi kesejahteraan, tenaga/usaha, dan hal-hal lainnya yang telah diperoleh dari society (masyarakat). Manusia menjadi immortal berkat semangat pengorbanannya itu, dan bukannya oleh perbuatannya, keturunan maupun kekayaannya. Oleh sebab itu, hendaknya engkau melakukan upaya-upaya untuk menjadikan kehidupanmu menjadi semakin berarti melalui praktek mengorbankan kenyamanan pribadi demi untuk manfaat orang banyak.
-BABA

Pesan Baba 18 Maret 2008

You are all the limbs of that One Cosmic Body, the Purusha, who is far more expansive than the Universe, this Universe being but a small fraction of His Splendour. Individuals may be deluded into the belief that they are different from the rest. But the Atma in each is the same. In a garland, the first to strike your eyes are the flowers, while the thread with which they are strung has to be inferred; it is not so patent. But, without it, they will all fall off. So too, without that bond in Brahman (Divinity), you will fall off as unrelated entities; in fact, you are entities only due to the Divine spark within!

Engkau semuanya adalah bagian dari satu badan kosmik (Purusha), yang jauh lebih ekspansif dibandingkan alam semesta, sebab alam semesta ini (universe) hanyalah bagian kecil dari kemuliaan-Nya. Manusia mungkin terdelusi sembari mengira bahwa dirinya berbeda dengan yang lainnya. Namun ketahuilah bahwa Atma di dalam diri setiap orang adalah sama adanya. Pada sebuah kalungan bunga, yang pertama-tama menarik perhatianmu adalah bunga-bunganya, sedangkan tali/benang yang menyatukan kalungan itu tidak terlihat sama sekali. Akan tetapi, tanpa adanya tali/benang itu, maka kalungan bunga tersebut tidak mungkin bisa terbentuk. Demikianlah analogi yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang ikatan Brahman (Divinity), yang mana kita semua adalah entitas-entitas yang memiliki percikan Ilahi yang sama di dalam diri kita masing-masing!
-BABA

Jumat, 14 Maret 2008

Pesan baba 14 Maret 2008

Devotion (bhakti) adalah harta yang paling berharga, ia merupakan satu-satunya jalan sejati untuk menuju kepada Tuhan. Hendaknya engkau menjiwai kehidupanmu di dalam Bhakti, sebab Bhakti adalah cinta-kasih yang murni dan suci. Cinta-kasih demikian merupakan nafas kehidupan yang akan mendukung upaya jiwa-jiwa yang sedang berusaha untuk bersatu kembali dengan Sang Ilahi. Apabila kehidupan ini dijalani dengan tanpa adanya cahaya cinta-kasih ini, maka itu berarti kehidupanmu telah berjalan secara sia-sia.

Pesan Baba 15 Maret 2008

Ketika engkau melihat sebuah kapal terbang melintas di angkasa, apakah hanya oleh karena engkau tidak melihat sang pilot, lalu engkau menolak untuk percaya bahwa kapal itu sedang dikemudi olehnya? Engkau harus masuk ke dalam pesawat itu barulah engkau bisa melihat pilotnya; engkau tidak bisa mengingkari eksistensinya selama engkau masih berdiri di daratan. Demikian pula dalam kaitannya dengan alam semesta, engkau tidak bisa mengingkari eksistensi Tuhan hanya oleh karena engkau tidak melihat-Nya. Agar engkau dapat melihat dirimu sendiri, maka engkau membutuhkan sebuah kaca/cermin; demikianlah, agar engkau dapat melihat jati-dirimu yang sebenarnya (Atma), maka engkau membutuhkan bantuan seorang Guru.

Minggu, 09 Maret 2008

Materi Study Circle tgl 9maret 2008

Om Sairaam

Para Bhakta yang terkasih, berbagai aktivitas yang kita lakukan setiap hari mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur dimalam hari adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang melekat pada diri kita, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Timbulnya kebutuhan pada semua mahluk di bumi ini karena setiap mahluk tersebut memiliki keinginan atau yang biasa disebut dengan Kama.

kama adalah keinginan. Karena kita memiliki keinginan, maka kita hidup, melakukan berbagai aktivitas, saling membutuhkan dan saling bekerja sama. Karena kama, kita berbuat sesuatu demi kebaikan diri sendiri dan orang lain, karena kama manusia saling menyangi satu sama lain, saling memberikan dan saling menerima, begitulah kama menyebabkan hidup ini menjadi penuh arti dan terasa sangat indah yang melahirkan kebahagiaan. Bagaikan angin semilir yang bisa memberikan kesejukan, bagaikan air penawar dahaga dan api yang menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi kama juga bisa menyebabkan manusia tersesat dari tujuan hidupnya. Bahkan kama yang tidak terkendalikan, adalah pembunuh yang paling berbahaya diantara berbagai penyebab kematian yang ada. Bagaikan angin topan, bagaikan banjir dan bagaikan api kebakaran yang bisa menghancurkan segala yang ada disekitarnya.

Keinginan (kama) yang menjadi sumber penggerak dari kehidupan ini adalah merupakan suatu energi (tenaga) yang sangat dahsyat, yang bisa menjadikan manusia sebagai mahluk yang mulia baik dimata sesama manusia maupun dihadapan Sang Pencipta, karena perilakunya yang mensejahterakan isi alam ini, baik manusia, maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi kama juga bisa menjadikan manusia sebagai mahluk yang terhina, karena sebagian besar (semua) perilakunya menyebabkan kesengsaraan pada isi alam ini. Korupsi, penipuan, penghancuran sumber-sumber alam dan segala perilaku lainnya yang menyebabkan kesengsaraan baik langsung maupun tidak langsung adalah wujud dari kama yang tidak terkendalikan. Dristaratha tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk menguasai Astina dengan menjadikan Duryodana sebagai penguasa, menciptakan perang Bharata yudha, perang yang maha dahsyat dalam sejarah, yang menyebabkan kematian jutaan manusia dan hilangnya suatu dinasti. Kalau saja Ia bisa mengendalikan keinginannya untuk berkuasa maka perang itu tentu tidak terjadi. Demikian kama bisa menjadi sumber energi yang berguna bagi manusia dan sekaligus juga bisa menghancurkan kehidupan manusia.

Para Bhakta yang berbahagia begitu pentingnya kama, maka ajaran beghawan dengan tegas menyatakan bahwa manusia harus mencapai kama itu dengan jalan dharma. Mengendalikan kama adalah sama dengan mengendalikan kehidupan ini, mengendalikan keinginan berarti memilah-milah dan memilih kenginan yang harus dipenuhi dan bagaimana serta kapan keinginan itu harus dipenuhi. Candhogya upanisad mengajarkan kepada kita tentang Sad Ripu, enam musuh yang sangat kejam, diantaranya adalah kama, keinginan yang tidak terkendalikan dapat menyebabkan manusia itu dikuasai oleh kelobaan, ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada yang lain, suka marah (kroda), pemabuk (mada), bingung (moha) dan irihati (matsarya). Adalah jelas dalam rangka mengendalikani keinginan tersebut harus didasarkan pada dharma (kebenaran).

Lalu timbul pertanyaan, apakah kita harus mematikan semua keinginan, sehingga kita tidak perlu bekerja, tidak perlu melakukan aktivitas supaya terhindar dari akibat buruk dari kama tersebut? Mengendalikan kama bukanlah dengan cara mematikan kama tersebut tetapi bagaimana menempatkan, memenuhi dan menikmati kama tersebut pada porsi yang selayaknya.

Pari cin marto dravinam namayad

rtasya patha namasa vivaset,

uta svena kratuna sam vadeta

sreyam sam daksam manasa jagrbhyat

Rgveda X. 31. 2

Seharusnyalah orang memikirkan kekayaan dan berjuang

untuk memperolehnya dengan cara yang benar dan disertai dengan doa.

Dan seharusnyalah ia memakai pertimbangan hati nuraninya

dan dengan penuh semangat berusaha meningkatkan kemampuan

Disinilah wiweka, kemampuan berfikir dan kebijaksanaan sangat memegang peranan penting. Dasarkanlah semuanya pada wiweka, kemampuan berfikir dan kebijaksanaan tersebut dengan penuh kejujuran. Banyak Ajaran Bhagawan yang menuntun kita dalam proses pengendalian kama atau keinginan.

Demikian sekelumit tentang pentingnya kita mengendalikan kama dan menempatkannya pada porsi yang tepat. Semoga ada manfaatnya untuk kita semua.

Om Cantih, Cantih, Cantih Om

Selasa, 04 Maret 2008

Lagu persembahan Ciwaratri dari moderator


SHIVA MAHESWARA 3X SAI RAM

SHIVA MAHESWARA SHIVA SHANKARA
SHIVA MAHADEVA SAI RAM
SHIVA MAHESWARA 3X SAI RAM
KAILASA VAASA MAHADEVA
JAGATHEESHWARA HARA MAHADEVA
TRIBHUVANA PAALA BABA SAI DEVA

Pesan Pengurus

Sairaam
berikut merupakan program kerja SSG Nginden
Setelah dilakukan rapat kerja pengurus dan youth vikas maka kegiatan di SSG Nginden dapat dirumuskan:
Kegiatan Rutin yaitu Bhajan yang dilakukan rutin setiap kamis jam 19.00
Seva Educare
Kegiatan Youth berupa study circle yang diadakan setiap minggu jam 10.00 di mandir
Seva Sosio Care
Setiap 3 bulan Sekali kita akan berkoordinasi dengan mandir yang lain untuk melakukan seva pembagian snack/ beras atau barang-barang yang bisa di berdayakan untuk seva dengan target para warga kurang mampu/anak-anak
Seva Medicare
Setiap 3 bulan dilaksanakan donor darah yang hal ini sudah rutin dilakukan. mohon dukungan baik moril dan materil untuk hal ini
Diharapkan Kerangka kerja yang sederhanan ini dapat menumbuhkan kegiatan-kegiatan positif lainnya demikian program ini dibuat.


Hormat Saya


Moderator

Pesan Baba Buat Sivaratri


Pesan Baba Buat Shivaratri
Engkau tidak akan bisa menemukan kedamaian di luar (dari dirimu). Ia ada di dalam hatimu, oleh sebab itu, carilah di dalam dirimu sendiri. Di dalam hati (nurani) kita terdapat kedamaian, cinta-kasih dan bliss (kebahagiaan). Hati nurani kita merupakan sumber dari semua kualitas-kualitas murni seperti: welas-asih, cinta-kasih, toleransi dan sebagainya. Segala sesuatu yang bersumber dari hatimu pastilah suci. Kemelekatan terhadap badan jasmani merupakan sumber penyebab kualitas-kualitas negatif seperti: keinginan/nafsu, kemarahan, keserakahan, kesombongan dan keiri-hatian. Orang-orang melaksanakan banyak praktek-praktek spiritual dengan tujuan untuk mensucikan kehidupannya, namun ketahuilah bahwa bila engkau tak memiliki hati yang murni, maka semua upaya-upayamu tersebut tak akan ada manfaatnya! Oleh sebab itu, sebagai langkah awal, sucikan hatimu terlebih dahulu! Janganlah menyimpan perasaan-perasaan jahat seperti keinginan, kemarahan dan keserakahan. Di dalam jalan spiritual, kualitas negatif seperti itu merupakan musuh yang paling berbahaya!