Minggu, 09 Maret 2008

Materi Study Circle tgl 9maret 2008

Om Sairaam

Para Bhakta yang terkasih, berbagai aktivitas yang kita lakukan setiap hari mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur dimalam hari adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang melekat pada diri kita, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Timbulnya kebutuhan pada semua mahluk di bumi ini karena setiap mahluk tersebut memiliki keinginan atau yang biasa disebut dengan Kama.

kama adalah keinginan. Karena kita memiliki keinginan, maka kita hidup, melakukan berbagai aktivitas, saling membutuhkan dan saling bekerja sama. Karena kama, kita berbuat sesuatu demi kebaikan diri sendiri dan orang lain, karena kama manusia saling menyangi satu sama lain, saling memberikan dan saling menerima, begitulah kama menyebabkan hidup ini menjadi penuh arti dan terasa sangat indah yang melahirkan kebahagiaan. Bagaikan angin semilir yang bisa memberikan kesejukan, bagaikan air penawar dahaga dan api yang menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi kama juga bisa menyebabkan manusia tersesat dari tujuan hidupnya. Bahkan kama yang tidak terkendalikan, adalah pembunuh yang paling berbahaya diantara berbagai penyebab kematian yang ada. Bagaikan angin topan, bagaikan banjir dan bagaikan api kebakaran yang bisa menghancurkan segala yang ada disekitarnya.

Keinginan (kama) yang menjadi sumber penggerak dari kehidupan ini adalah merupakan suatu energi (tenaga) yang sangat dahsyat, yang bisa menjadikan manusia sebagai mahluk yang mulia baik dimata sesama manusia maupun dihadapan Sang Pencipta, karena perilakunya yang mensejahterakan isi alam ini, baik manusia, maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi kama juga bisa menjadikan manusia sebagai mahluk yang terhina, karena sebagian besar (semua) perilakunya menyebabkan kesengsaraan pada isi alam ini. Korupsi, penipuan, penghancuran sumber-sumber alam dan segala perilaku lainnya yang menyebabkan kesengsaraan baik langsung maupun tidak langsung adalah wujud dari kama yang tidak terkendalikan. Dristaratha tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk menguasai Astina dengan menjadikan Duryodana sebagai penguasa, menciptakan perang Bharata yudha, perang yang maha dahsyat dalam sejarah, yang menyebabkan kematian jutaan manusia dan hilangnya suatu dinasti. Kalau saja Ia bisa mengendalikan keinginannya untuk berkuasa maka perang itu tentu tidak terjadi. Demikian kama bisa menjadi sumber energi yang berguna bagi manusia dan sekaligus juga bisa menghancurkan kehidupan manusia.

Para Bhakta yang berbahagia begitu pentingnya kama, maka ajaran beghawan dengan tegas menyatakan bahwa manusia harus mencapai kama itu dengan jalan dharma. Mengendalikan kama adalah sama dengan mengendalikan kehidupan ini, mengendalikan keinginan berarti memilah-milah dan memilih kenginan yang harus dipenuhi dan bagaimana serta kapan keinginan itu harus dipenuhi. Candhogya upanisad mengajarkan kepada kita tentang Sad Ripu, enam musuh yang sangat kejam, diantaranya adalah kama, keinginan yang tidak terkendalikan dapat menyebabkan manusia itu dikuasai oleh kelobaan, ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada yang lain, suka marah (kroda), pemabuk (mada), bingung (moha) dan irihati (matsarya). Adalah jelas dalam rangka mengendalikani keinginan tersebut harus didasarkan pada dharma (kebenaran).

Lalu timbul pertanyaan, apakah kita harus mematikan semua keinginan, sehingga kita tidak perlu bekerja, tidak perlu melakukan aktivitas supaya terhindar dari akibat buruk dari kama tersebut? Mengendalikan kama bukanlah dengan cara mematikan kama tersebut tetapi bagaimana menempatkan, memenuhi dan menikmati kama tersebut pada porsi yang selayaknya.

Pari cin marto dravinam namayad

rtasya patha namasa vivaset,

uta svena kratuna sam vadeta

sreyam sam daksam manasa jagrbhyat

Rgveda X. 31. 2

Seharusnyalah orang memikirkan kekayaan dan berjuang

untuk memperolehnya dengan cara yang benar dan disertai dengan doa.

Dan seharusnyalah ia memakai pertimbangan hati nuraninya

dan dengan penuh semangat berusaha meningkatkan kemampuan

Disinilah wiweka, kemampuan berfikir dan kebijaksanaan sangat memegang peranan penting. Dasarkanlah semuanya pada wiweka, kemampuan berfikir dan kebijaksanaan tersebut dengan penuh kejujuran. Banyak Ajaran Bhagawan yang menuntun kita dalam proses pengendalian kama atau keinginan.

Demikian sekelumit tentang pentingnya kita mengendalikan kama dan menempatkannya pada porsi yang tepat. Semoga ada manfaatnya untuk kita semua.

Om Cantih, Cantih, Cantih Om

Tidak ada komentar: