Minggu, 16 Maret 2008

Pesan Baba 16 Maret 2008

One can claim to be a devotee of the Lord only if the passions and emotions are pure and the character virtuous. The tongue may utter the Name of the Lord, the ear may hear the glory of the Lord, the hand may scatter flowers on the image of God; but the tongue may not know or relish the taste, the ear may not yearn, the hand may not hanker for God. These can happen only when the heart is aware of the Supreme, when the mind is thrilled recollecting the glory of God. Otherwise one is like the spoon which dips into sour and sweet with equal alacrity and insensitivity. It does not refuse or relish any of the tastes.

Layak atau tidaknya engkau mengklaim dirimu sebagai bhakta Tuhan ditentukan oleh murni atau tidaknya emosimu serta luhur atau tidaknya karaktermu. Lidah kita bisa saja terus-menerus mengulang-ulang nama Tuhan, telinga mendengarkan kemuliaan-Nya dan tangan menaburkan bunga di depan gambar/altar Tuhan; namun belum tentu bahwa sang lidah mengetahui atau menyukai (naman-nama Tuhan yang ia ucapkan), telinga mungkin tidak merindukan (kisah/ceritera tentang kemuliaan Tuhan) dan juga belum tentu tangan kita ingin melakukan (pemujaan). Semuanya itu hanya mungkin terjadi jikalau hati kita juga ikut serta dilibatkan, yaitu ketika batin kita merasa ikut bergetar saat mengingat kembali kemuliaan Tuhan. Jikalau tidak, maka kita hanyalah bagaikan sendok yang digunakan untuk mencicipi masakan yang manis dan asam; namun sang sendok itu sendiri tidak sensitif dan tidak mengetahui rasa dari makanan itu sendiri.
-BABA

Pesan baba 17 maret 2008

True sacrifice consists in sharing with others, one's wealth, strength, etc. that have been derived from society. Man becomes immortal by the spirit of sacrifice and not by deeds, progeny or wealth. Man should therefore make an effort to make his life meaningful by sacrificing personal comforts for the sake of society and his fellow beings.

Pengorbanan sejati mensyaratkan sikap rela saling berbagi, yaitu kerelaan untuk berbagi kesejahteraan, tenaga/usaha, dan hal-hal lainnya yang telah diperoleh dari society (masyarakat). Manusia menjadi immortal berkat semangat pengorbanannya itu, dan bukannya oleh perbuatannya, keturunan maupun kekayaannya. Oleh sebab itu, hendaknya engkau melakukan upaya-upaya untuk menjadikan kehidupanmu menjadi semakin berarti melalui praktek mengorbankan kenyamanan pribadi demi untuk manfaat orang banyak.
-BABA

Pesan Baba 18 Maret 2008

You are all the limbs of that One Cosmic Body, the Purusha, who is far more expansive than the Universe, this Universe being but a small fraction of His Splendour. Individuals may be deluded into the belief that they are different from the rest. But the Atma in each is the same. In a garland, the first to strike your eyes are the flowers, while the thread with which they are strung has to be inferred; it is not so patent. But, without it, they will all fall off. So too, without that bond in Brahman (Divinity), you will fall off as unrelated entities; in fact, you are entities only due to the Divine spark within!

Engkau semuanya adalah bagian dari satu badan kosmik (Purusha), yang jauh lebih ekspansif dibandingkan alam semesta, sebab alam semesta ini (universe) hanyalah bagian kecil dari kemuliaan-Nya. Manusia mungkin terdelusi sembari mengira bahwa dirinya berbeda dengan yang lainnya. Namun ketahuilah bahwa Atma di dalam diri setiap orang adalah sama adanya. Pada sebuah kalungan bunga, yang pertama-tama menarik perhatianmu adalah bunga-bunganya, sedangkan tali/benang yang menyatukan kalungan itu tidak terlihat sama sekali. Akan tetapi, tanpa adanya tali/benang itu, maka kalungan bunga tersebut tidak mungkin bisa terbentuk. Demikianlah analogi yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang ikatan Brahman (Divinity), yang mana kita semua adalah entitas-entitas yang memiliki percikan Ilahi yang sama di dalam diri kita masing-masing!
-BABA

Jumat, 14 Maret 2008

Pesan baba 14 Maret 2008

Devotion (bhakti) adalah harta yang paling berharga, ia merupakan satu-satunya jalan sejati untuk menuju kepada Tuhan. Hendaknya engkau menjiwai kehidupanmu di dalam Bhakti, sebab Bhakti adalah cinta-kasih yang murni dan suci. Cinta-kasih demikian merupakan nafas kehidupan yang akan mendukung upaya jiwa-jiwa yang sedang berusaha untuk bersatu kembali dengan Sang Ilahi. Apabila kehidupan ini dijalani dengan tanpa adanya cahaya cinta-kasih ini, maka itu berarti kehidupanmu telah berjalan secara sia-sia.

Pesan Baba 15 Maret 2008

Ketika engkau melihat sebuah kapal terbang melintas di angkasa, apakah hanya oleh karena engkau tidak melihat sang pilot, lalu engkau menolak untuk percaya bahwa kapal itu sedang dikemudi olehnya? Engkau harus masuk ke dalam pesawat itu barulah engkau bisa melihat pilotnya; engkau tidak bisa mengingkari eksistensinya selama engkau masih berdiri di daratan. Demikian pula dalam kaitannya dengan alam semesta, engkau tidak bisa mengingkari eksistensi Tuhan hanya oleh karena engkau tidak melihat-Nya. Agar engkau dapat melihat dirimu sendiri, maka engkau membutuhkan sebuah kaca/cermin; demikianlah, agar engkau dapat melihat jati-dirimu yang sebenarnya (Atma), maka engkau membutuhkan bantuan seorang Guru.

Minggu, 09 Maret 2008

Materi Study Circle tgl 9maret 2008

Om Sairaam

Para Bhakta yang terkasih, berbagai aktivitas yang kita lakukan setiap hari mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur dimalam hari adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang melekat pada diri kita, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Timbulnya kebutuhan pada semua mahluk di bumi ini karena setiap mahluk tersebut memiliki keinginan atau yang biasa disebut dengan Kama.

kama adalah keinginan. Karena kita memiliki keinginan, maka kita hidup, melakukan berbagai aktivitas, saling membutuhkan dan saling bekerja sama. Karena kama, kita berbuat sesuatu demi kebaikan diri sendiri dan orang lain, karena kama manusia saling menyangi satu sama lain, saling memberikan dan saling menerima, begitulah kama menyebabkan hidup ini menjadi penuh arti dan terasa sangat indah yang melahirkan kebahagiaan. Bagaikan angin semilir yang bisa memberikan kesejukan, bagaikan air penawar dahaga dan api yang menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi kama juga bisa menyebabkan manusia tersesat dari tujuan hidupnya. Bahkan kama yang tidak terkendalikan, adalah pembunuh yang paling berbahaya diantara berbagai penyebab kematian yang ada. Bagaikan angin topan, bagaikan banjir dan bagaikan api kebakaran yang bisa menghancurkan segala yang ada disekitarnya.

Keinginan (kama) yang menjadi sumber penggerak dari kehidupan ini adalah merupakan suatu energi (tenaga) yang sangat dahsyat, yang bisa menjadikan manusia sebagai mahluk yang mulia baik dimata sesama manusia maupun dihadapan Sang Pencipta, karena perilakunya yang mensejahterakan isi alam ini, baik manusia, maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi kama juga bisa menjadikan manusia sebagai mahluk yang terhina, karena sebagian besar (semua) perilakunya menyebabkan kesengsaraan pada isi alam ini. Korupsi, penipuan, penghancuran sumber-sumber alam dan segala perilaku lainnya yang menyebabkan kesengsaraan baik langsung maupun tidak langsung adalah wujud dari kama yang tidak terkendalikan. Dristaratha tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk menguasai Astina dengan menjadikan Duryodana sebagai penguasa, menciptakan perang Bharata yudha, perang yang maha dahsyat dalam sejarah, yang menyebabkan kematian jutaan manusia dan hilangnya suatu dinasti. Kalau saja Ia bisa mengendalikan keinginannya untuk berkuasa maka perang itu tentu tidak terjadi. Demikian kama bisa menjadi sumber energi yang berguna bagi manusia dan sekaligus juga bisa menghancurkan kehidupan manusia.

Para Bhakta yang berbahagia begitu pentingnya kama, maka ajaran beghawan dengan tegas menyatakan bahwa manusia harus mencapai kama itu dengan jalan dharma. Mengendalikan kama adalah sama dengan mengendalikan kehidupan ini, mengendalikan keinginan berarti memilah-milah dan memilih kenginan yang harus dipenuhi dan bagaimana serta kapan keinginan itu harus dipenuhi. Candhogya upanisad mengajarkan kepada kita tentang Sad Ripu, enam musuh yang sangat kejam, diantaranya adalah kama, keinginan yang tidak terkendalikan dapat menyebabkan manusia itu dikuasai oleh kelobaan, ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada yang lain, suka marah (kroda), pemabuk (mada), bingung (moha) dan irihati (matsarya). Adalah jelas dalam rangka mengendalikani keinginan tersebut harus didasarkan pada dharma (kebenaran).

Lalu timbul pertanyaan, apakah kita harus mematikan semua keinginan, sehingga kita tidak perlu bekerja, tidak perlu melakukan aktivitas supaya terhindar dari akibat buruk dari kama tersebut? Mengendalikan kama bukanlah dengan cara mematikan kama tersebut tetapi bagaimana menempatkan, memenuhi dan menikmati kama tersebut pada porsi yang selayaknya.

Pari cin marto dravinam namayad

rtasya patha namasa vivaset,

uta svena kratuna sam vadeta

sreyam sam daksam manasa jagrbhyat

Rgveda X. 31. 2

Seharusnyalah orang memikirkan kekayaan dan berjuang

untuk memperolehnya dengan cara yang benar dan disertai dengan doa.

Dan seharusnyalah ia memakai pertimbangan hati nuraninya

dan dengan penuh semangat berusaha meningkatkan kemampuan

Disinilah wiweka, kemampuan berfikir dan kebijaksanaan sangat memegang peranan penting. Dasarkanlah semuanya pada wiweka, kemampuan berfikir dan kebijaksanaan tersebut dengan penuh kejujuran. Banyak Ajaran Bhagawan yang menuntun kita dalam proses pengendalian kama atau keinginan.

Demikian sekelumit tentang pentingnya kita mengendalikan kama dan menempatkannya pada porsi yang tepat. Semoga ada manfaatnya untuk kita semua.

Om Cantih, Cantih, Cantih Om

Selasa, 04 Maret 2008

Lagu persembahan Ciwaratri dari moderator


SHIVA MAHESWARA 3X SAI RAM

SHIVA MAHESWARA SHIVA SHANKARA
SHIVA MAHADEVA SAI RAM
SHIVA MAHESWARA 3X SAI RAM
KAILASA VAASA MAHADEVA
JAGATHEESHWARA HARA MAHADEVA
TRIBHUVANA PAALA BABA SAI DEVA

Pesan Pengurus

Sairaam
berikut merupakan program kerja SSG Nginden
Setelah dilakukan rapat kerja pengurus dan youth vikas maka kegiatan di SSG Nginden dapat dirumuskan:
Kegiatan Rutin yaitu Bhajan yang dilakukan rutin setiap kamis jam 19.00
Seva Educare
Kegiatan Youth berupa study circle yang diadakan setiap minggu jam 10.00 di mandir
Seva Sosio Care
Setiap 3 bulan Sekali kita akan berkoordinasi dengan mandir yang lain untuk melakukan seva pembagian snack/ beras atau barang-barang yang bisa di berdayakan untuk seva dengan target para warga kurang mampu/anak-anak
Seva Medicare
Setiap 3 bulan dilaksanakan donor darah yang hal ini sudah rutin dilakukan. mohon dukungan baik moril dan materil untuk hal ini
Diharapkan Kerangka kerja yang sederhanan ini dapat menumbuhkan kegiatan-kegiatan positif lainnya demikian program ini dibuat.


Hormat Saya


Moderator

Pesan Baba Buat Sivaratri


Pesan Baba Buat Shivaratri
Engkau tidak akan bisa menemukan kedamaian di luar (dari dirimu). Ia ada di dalam hatimu, oleh sebab itu, carilah di dalam dirimu sendiri. Di dalam hati (nurani) kita terdapat kedamaian, cinta-kasih dan bliss (kebahagiaan). Hati nurani kita merupakan sumber dari semua kualitas-kualitas murni seperti: welas-asih, cinta-kasih, toleransi dan sebagainya. Segala sesuatu yang bersumber dari hatimu pastilah suci. Kemelekatan terhadap badan jasmani merupakan sumber penyebab kualitas-kualitas negatif seperti: keinginan/nafsu, kemarahan, keserakahan, kesombongan dan keiri-hatian. Orang-orang melaksanakan banyak praktek-praktek spiritual dengan tujuan untuk mensucikan kehidupannya, namun ketahuilah bahwa bila engkau tak memiliki hati yang murni, maka semua upaya-upayamu tersebut tak akan ada manfaatnya! Oleh sebab itu, sebagai langkah awal, sucikan hatimu terlebih dahulu! Janganlah menyimpan perasaan-perasaan jahat seperti keinginan, kemarahan dan keserakahan. Di dalam jalan spiritual, kualitas negatif seperti itu merupakan musuh yang paling berbahaya!